Posts

Nah, Thank You Maybe Later :)

Ada hal yang gw takutin bahkan sebelum gw mulai. Divorce. Nikah aja belum, tapi udah takut divorce. Well, beberapa tahun belakangan ini gw liat orang diselingkuhin, suami yang tiba-tiba ngga ngasih nafkah terus ternyata nikah sama orang lain, suami nuduh istrinya selingkuh sampai akhirnya dia berubah jadi posesif dan neror istrinya sendiri sampai istrinya minta divorce, ada juga suami orang baik banget nolongin istri orang yang baru divorce dan lama lama mereka jalan bareng padahal istrinya di rumah baik banget. Entah divorcenya atau selingkuhnya, yang jelas itu semua terjadi dalam relationships. Ini membuat gw yang jujur aja ga naturally intuitive terhadap perasaan jadi takut untuk memulai sebuah relationships. Gw baru sadar gw punya tendency mengakhiri hubungan ketika pasangan gw dulu mulai ngebahas 'nikah'. Sampai akhirnya gw sekarang lebih nyaman deket dengan orang yang gw tau akan sulit untuk mengarah ke pernikahan. Apalagi kalo dia state "gw gatau kapan akan nikah&

#Day3 - A Straight-Seven Days Without You

I didn't do it intentionally, but did it well eventually. I used to travel to my Mom's home in West Java annually after Ied Al-fitr. I just did it again a week ago. It is a semi remote area around Kawah Ijen crater. The weather is always freezing even in the afternoon. Don't ask me about the experience of taking shower in the morning, I can't barely feel my fingers as the water is almost ice up! But, I can hold  phone to keep my hands warm. Simply because it was over-heated -- it was working too hard to get any signal. So, that was the beginning of those days without social media. I feel so detoxed! I lived a very simple life those days. Chill and peaceful without thinking what should I post to show the world that I'm exist. Honestly, sometimes it wasn't about existance, instead a need to crave a certain attention from specific person after I posted something. Not good, I know. However, at some point I just realized more of my personal communication with f

#Day2: Obat Mujarab Orang Indonesia

Kepalanya sangat pusing katanya. Tangannya terlalu lemah untuk menggenggam tasnya. Ibu itu lalu segera pulang. Diambilanya sebuah gelas di rak piring itu. Dituangkannya sesendok gula pasir. Dimasukannya bungkusan itu di dalam gelasnya. Kemudian ibu itu menuangkan air panas dari termos yang termenung di sebelahnya. "Ibu, mau minum obat apa?" anak perempuannya bergegas menghampiri ibunya. "Ini sudah minum teh manis hangat, nak" jawab ibu itu sambil tersenyum. ------------------------------------------------ 'Kenapa harus ada ceramah dari pembina upacara?!' Siswi itu menggerutu dalam pikirannya. Oh, tidak. Ternyata dia menggumamkannya. Siswi lain menoleh sesaat, memperhatikan wajah temannya itu. "Kamu pucat sekali!" Tanpa sadar siswi penggerutu itu hampir-hampir tersungkur di tanah. Untung saja tangan temannya sempat menolongnya. "Icha pingsaan!" teriak temannya panik. Guru piket lari mengangkat siswi itu. Dibawanya sis

I'm Dancing When I Was Shaking

Well, I just contemplating about how my life seems to turn upside down in my perspective, while actually, it was gradually waking up in every downturn. In short, I've been working in a place with great turn over. They literally open for recruitment every day. To be honest, I got the job in easy way (compared to my other college friends). A week after my graduation I was interviewed and the next week after I've got the good news. On the very next week, I started my first day as Account Executive. Very easy, right? I still grateful for that. Maybe, because it was so easy I miscalculate the price of its opportunity. Or maybe, I misinterpreted the situations because I totally trapped inside its big complainer community (YEAH we complain about many things every day!). Above all, I spent most of my day hearing the complaints about overwork, overtime, under-appreciation, or inequality of working portion that leads to the office drama season 7. I have to admit the fatigue not reall

Setiap yang Berjiwa Pasti Merasakan Mati

Kata orang yang berilmu, bekerjalah seakan kamu akan hidup selamanya di dunia. Beribadahlah seperti kamu akan mati esok hari. Ia melambangkan sebuah keseimbangan antara manjalani hidup dan mempersiapkan kematian. Kalau yang berjiwa itu pasti mati, maka yang paling cerdas adalah yang mempersiapkan kematiannya di saat menjalani kehidupannya. Karena kematian adalah kepastian, pertanyaannya seperti apa kematian kita nanti? Sementara, tidak satu orang pun yang tahu kapan waktu kematiannya. Beberapa waktu ini, hidup saya berlalu di kantor dan tidak menjadi semakin bijak. Hal terakhir yang mungkin akan saya pikirkan adalah deadline. Semakin saya pikirkan saya semakin menyadari betapa jauhnya persiapan saya. Seakan saya terlupa akan kematian. Beruntung sekali orang-orang yang selalu ingat bahwa tidak selamanya ia akan hidup di dunia ini dan mempersiapkannya. Kematian salah satu sepupu dekat saya beberapa waktu lalu membawa pukulan keras ke dalam diri saya. Bukan saja tentang kehilangan,

Sederhana dalam Berbahagia

Saya harap saya selalu ingat. Akan ada saat kita berusaha hingga merasa tidak berdaya Akan ada saat kita merasa ingin berhenti tetapi tidak melakukannya. Jangan, jangan berhenti. Karena, di saat itu biasanya doa kita akan terjawab. Semakin banyak waktu yang saya habiskan di dunia, semakin saya banyak berdoa. Meminta A atau meminta B. Setelahnya ditambah dengan meminta C, D, E, tidak ada habisnya. Semakin banyak yang saya minta semakin banyak yang saya inginkan. Sampai di satu titik saya berhenti. Saya sebenarnya hanya ingin melewatkan berbagai situasi dengan berbahagia. Tapi, saya sering merasa kebahagiaan itu dengan memiliki lebih. BAHAGIA ITU ADALAH RASA SYUKUR Hal sederhana yang saya pahami saat ini mengenai berbahagia adalah kebahagian berasal dari kesederhanaan. Sederhana dalam memiliki dan sederhana dalam mensyaratkan. Semakin sedikit syaratnya, semakin banyak hal-hal yang bisa membuat kita berbahagia. Seperti ketika saya melihat banyak rekan yang merasa begitu tertekan

THE BABY BIRD I DON'T KNOW YOU WILL ONLY DO WHAT YOU BELIEVE

"And, I've been catching myself thinking of it" | Alex Goot - Lightning Tons of things to tell. This is one of my happy moments in my life. Because, happiness starts within you and have no correlation with whatever happen around you. So, here I want to share some of them :D THE BABY BIRD Do you know how birds train their baby to fly? Yes, they throw their children from the nest and let them fall, so they have no choice except; trying to move their wings, fly, and survive. How if they can't make it? Don't worry. Their parents will let them fall and feel the hurt. So, their baby will understand that they have to do something to avoid hitting the ground again for the next time. Next time? Of course. In fact, no baby make it for the first time. They don't know that they can fly and they even can't fly because their muscles are not ready yet. But, their parents keep throwing them away and let them fall to make them reach their fullest potential.